Senin, 16 Januari 2017

HEAD LINE NEWS

BerandaHeadlinePamit Mancing tapi Tak Kunjung Pulang, Sehari Kemudian…MENGAMBANG: Trisandi (22) warga Kelurahan Gegunung, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, ditemukan tewas mengambang di sungai Jagatamu, Desa Cempaka, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (16/1). Foto:Cecep/radarcirebon.comPamit Mancing tapi Tak Kunjung Pulang, Sehari Kemudian…Ditulis Oleh:Husain Alipada:Senin, 16 Januari 2017 22:35pada:Headline,Insiden 24 jamCIREBON– Trisandi (22) warga Kelurahan Gegunung, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, ditemukan tewas, Senin (16/1). Korban mengambang di sungai Jagatamu, Desa Cempaka,Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.Berdasarkan keterangan Doni, kakak korban, sebelumnya korban meminta izin pamit untuk pergi memancing, Minggu (15/1) pagi sekitar pukul 07.30 WIB. Keluarga pun langsung mengizinkan.Namun, korban tak kunjung pulang maupun memberi kabar. Sampai akhirnya korban ditemukan Sudira, warga setempat, kondisinya tidak bernyawa di sungai Jagatamu.Dianggap tidak wajar, keluarganya kemudian meminta polisi agar jasad korban diautopsi. Karena penasaran penyebab pasti kematian korban.Kapolsek Depok AKP Sakur membenarkan adanyapenemuan mayat di Desa Cempaka, Kecamatan Plumbon itu. Mendapat laporan warga, pihaknya langsung mengecek ke lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan.Sejauh ini Sakur belum memastikan penyebab kematian korban. Untuk sementara Sakur menduga korban terperosok, jatuh dan mengalamibenturan batu sungai.“Namun untuk memastikan kebenaran itu kami lakukan penyidikan lebih dalam. Bahkan, pihak keluarga pun meminta autopsi dan kami akan mengautopsi agar lebih jelas lagi penyebab kematian korban itu apa,” kata Sakur.(cecep)Tags:Korban Tewas MengambangPamit MancingsungaiShare0Tweet0Share0Share0Share0Berita Terkait
SUMBER: RADAR CIREBON

Minggu, 15 Januari 2017

News info

RADAR CIREBON

RUSAK PARAH: Kondisi mobil Luxio nopol B 1138 UKS setelah menabrak truk tronton di tol Capi, Minggu (15/1). Sebanyak 7 orang tewas, semuanya warga Kabupaten Kuningan. FOTO: AGUS RAKHMAT/RADAR MAJALENGKAIngin Hadiri 100 Hari Kakek, Nyawa Aqmarina Terenggut di Tol CipaliDitulis Oleh:ingpada:Senin, 16 Januari 2017 9:00pada:Headline,Insiden 24 jamKELUARGAkorban tampak terpukul dengan kejadian ini. Salah satunya Kusnan (54), keluarga dari korban meninggal Laila Aqmarina. Kusnan mengatakan Laila berangkat dari Tangerang dengan menggunakan mobil travel tersebut dengan tujuan bertemu ibunya dan hendak mengikuti acara 100 hari kakeknya yang meninggaldunia di Luragung, Kabupaten Kuningan.Menurut Kusnan, keponakannya itu berangkat sekitar pukul 21.00. Ditunggu hingga pukul 08.00, tidak kunjung datang. “Kami keluarga khawatir,koksudah jam 8 pagi belum sampai. Akhirnya saya nelepon suaminya yang di Tangerang. Kata suaminya sudah berangkat dari semalam menggunakan travel. Emang kalau malam tidak ada bus, jadi dia menggunakan travel,” cerita Kusnan saat dijumpaiRadar Cirebondi RSUD Arjawinangun, siang kemarin.Dengan perasaan khawatir, apalagi dibarengi adanya pemberitaan di televisi soal kecelakaan di tol Cipali, Kusnan dan keluarga pun waswas. Dia kemudian membaca berita di situsonlinedan mencari nama-nama korban yang diberitakan tewas dalam kecelakaan tersebut. Kusnan mengaku tersentak karena ternyata dari daftar nama korban meninggal terdapat nama Laila Aqmarina.Untuk memastikan itu, Kusnan dan anggota keluarganya mendatangi RSUD Arjawinangun. “Perasaan saya waswas dari pagi-pagi sekali. Ternyata keponakan saya dan anaknya (Hafiz Putra,red) meninggal dunia karena kecelakaan itu.Saya yakin karena sudah melihat wajahnya saat di kamar jenazah RSUD Arjawinangun,“ katanya.Masih dikatakan Kusnan, Aqmarina dan anaknya pulang ke Luragung tanpa ditemani suami Aqmarina. “Karena suaminya sibuk bekerja, akhirnya dia dan anaknya yang pulang. Kini keduanya sudah tidak ada, kami dari keluarga sudah mengikhlaskan kepergian almarhumah dan anaknya,” ucapnya sedih.(arn)Tags:7 TewasKecelakaan Tol Cipali
SUMBER :RADAR CIREBON

MY FAMILY

Album keluarga

My album

Tanjung kerta

My baby

SALVIA NAZZA SA,DIYAH
BELAJAR MENGHARGAI BUKAN MENYALAHKAN

Seorang guru menuliskan ini di papan tulis :

5 x 1 = 7
5 x 2 = 10
5 x 3 = 15
5 x 4 = 20
5 x 5 = 25
5 x 6 = 30
5 x 7 = 35
5 x 8 = 40
5 x 9 = 45
5 x 10 = 50

Setelah selesai menulis dia balik melihat murid-muridnya yang mulai tertawa menyadari ada sesuatu yang salah.
Pak gurupun bertanya :
"Mengapa kalian tertawa?"
Serentak mereka semua menjawab :
"Yang nomor satu salaaaahhh Paaakk!" (tertawa bareng).

Sejenak pak guru menatap muridnya, tersenyum menjelaskan :
"Saya memang sengaja menulis seperti itu agar kalian bisa belajar sesuatu dari ini.

Saya ingin kalian tahu bagaimana dunia ini memperlakukan kita.
Kaliankan sudah melihat
bahwa saya juga menuliskan hal yang benar sebanyak 9 kali, tapi tak ada satupun kalian yang memberi selamat.

Kalian malah lebih cenderung menertawakan saya hanya untuk satu kesalahan.

Hidup ini jarang sekali mengapresiasi hal-hal yang baik bahkan yang kita lakukan ribuan sekalipun.

Hidup ini justru akan selalu mengkritisi kesalahan kita, bahkan sekecil apapun yang kita perbuat.
Ketahuilah anak-anakku :
"Orang lebih dikenal dari satu kesalahan yang ia perbuat, dibandingkan dengan seribu kebaikan yang ia lakukan."

Semoga dari kesalahan yang telah kita lakukan, kita bisa belajar menjadi lebih baik..... Dan jangan mudah menghukum atau menghakimi mereka yang sedang belajar tapi bimbinglah mereka..

Semoga kita semua senantiasa mampu memberikan penghargaan kepada orang lain atas kebaikan sekecil apapun yg mereka lakukan pada kita.. dan janganlah terlalu sibuk dan sering mencari kesalahan orang lain Untuk kita nilai..

Semoga manfaat. Amiin.
OKE CRUT... BYE BYE...