Senin, 02 Januari 2017

SEPUTAR KOTA KUNINGAN JABAR

WISATA ASRI GUNUNG CIREMAI

Gunung Ciremai Kota KuninganKawasan  Gunung Ciremai merupakan suatu ekosistem pegunungan yang unik dibandingkan dengan kawasan pegunungan yang lain. Keunikannya ini adalah karena letaknya yang relatiftidak jauh dengan laut jawa, yang otomatis memberikan keunikan ekosistem dalam kawasan Gunung Ciremai. Hal itu berbeda dengan pegunungan lain yang rata-rata membentang di tengah pulau jawa yang relatif jauh jaraknya dari laut.Puncak Gunung Ciremai yang menantang telah banyak menarik minat berbagai kalangan generasi muda dari berbagai daerah untuk mendakinya.Pendakian gunung ciremai adalah segala bentuk kegiatan perjalanan mendaki Gunung Ciremai, baik dilakukan perorangan maupun kelompok, dengan tujuanolahraga, rekreasi, pendidikan / latihan dan jiarah, yang dilakukan oleh Wisatawan dan Masyarakat. Gunung Ciremai bagi masyarakat Jawa Barat, terlebih para pecinta alam, bukanlah nama yang asing. Setiap tahun, apalagi pada momen-momen tertentu seperti perayaan 17 Agustus, tahun baru, dan liburan sekolah, gunung ini selalu didatangi ribuan orang. Gunung setinggi 3.078 meter dan tertinggi di Jawa Barat itu menyimpan pesona tinggi. Untuk mendaki puncak Ciremai, terdapat tiga alternatif pilihan jalur yaitu melalui Linggarjati dan Palutungan di Kabupaten Kuningan atau melalui Apuy di Kabupaten Majalengka.Namun seiring dengan kemajuan jaman dan berkurangnya kesadaran manusia akan pentingnya kelestarian hutan, telah menyebabkan hutan gunung Ciremai mengalami banyak kerusakan yang parah sekali, seperti kebakaran hutan, musibah longsor, terjadinya penurunan debit mata air, gangguan fauna liar ke daerah pemukiman penduduk serta banyaknya sampah sintetis (polyster) yang sangat sulit diuraikan/didegradasi oleh alam, yang terjadi akibat meningkatnya volume pendakian yang melakukan pendakian tanpa aturan dan prosedur pendakian secarabenar.Gunung ini memiliki kawah ganda. Kawah barat yang beradius 400 m terpotong oleh kawah timur yang beradius 600 m. Pada ketinggian sekitar 2.900 m dpl dilereng selatan terdapat bekas titik letusan yang dinamakan Gowa Walet. Puncak gunung Ceremai dapatdicapai melalui banyak jalur pendakian. Akan tetapi yang populer dan mudah diakses adalah melalui Desa Palutungan dan Desa Linggarjati di Kab. Kuningan, dan Desa Apuy di Kab. Majalengka. Satu lagi jalur pendakian yang jarang digunakan ialah melalui Desa Padabeunghar di perbatasan Kuningan dengan Majalengka di utara. Di kota Kuningan terdapat kelompok pecinta alam "AKAR" (Anak Kuningan Alam Rimba) yang dapat membantu menyediakan berbagai informasi dan pemanduan mengenai pendakian GunungCeremai.MargasatwaKeanekaragaman satwa di Ceremai cukup tinggi. Penelitian kelompok pecinta alam Lawalata IPB di bulan April 2005 mendapatkan 12 spesies amfibia (kodok dan katak), berbagai jenis reptil seperti bunglon,cecak, kadal dan ular, lebih dari 95 spesies burung, dan lebih dari 20 spesies mamalia.Beberapa jenis satwa itu, di antaranya:- Bangkong bertanduk- Percil Jawa- Kongkang Jangkrik- Kongkang kolam- Katak-pohon Emas- Bunglon Hutan- Cecak Batu- Elang Hitam- Elang Brontok- Elang Jawa- Puyuh-gonggong Jawa- Walet Gunung- Takur Bultok- Takur Tulung-tumpuk- Berencet Kerdil- Anis Gunung- Tesia Jawa- Ceret Gunung- Kipasan Ekor-merah- Burung-madu Gunung- Burung-madu Jawa- Kacamata Gunung- Trenggiling biasa- Tupai kekes- Kukang- Surili Jawa- Lutung Budeng- Ajag- Teledu Sigung- Kucing Hutan- Macan Tutul- Kancil- Kijang- Jelarang Hitam- Landak JawaMisteri Gunung CiremaiTempat - tempat yang kebetulan menjadi pos tetapi mempunyai nuansa mistik teramat kuat. Uniknya, tiap - tiap nama pos mempunyai latar belakang tersendiri serta berbeda antar satu dengan lainnya. Di antaranya adalah blok kuburan kuda. Di areal ini konon terdapat kuburan kuda milik tentara jepang. Kuda tersebut , biasa dipergunakan oleh para kempetai untuk mengontrol para pekerja rodi yang menanam kopi. Dan kuburan yang terletak di sebelah barat jalur pendakian, sampai sekarang masih ada dan dikeramatkan oleh penduduk setempat.Blok papa tere lain lagi. Konon, dahulu di sini pernah terjadi pembunuhan terhadap seorang anak yang dilakukan oleh ayah tirinya . Bermula, sang anak diajak oleh ayah tirinya untuk mendaki gunung Ceremai. Setibanya di tempai ini , sang ayah langsung menikam anaknya hingga tewas. Sedangkan blok batu lingga merupakan tempat yang sangat disakralkan oleh penduduk setempat. Untuk itu, guna menghindari hal hal yang tak diinginkan maka para pendaki pun dilarang untuk menduduki sebuah batu besar atau berbuat yangtak senonoh di tempat ini, Konon, batu ini pernah dijadikan tempat berkotbah wali songo kepada para pengikutnya.Di dekat batu lingga terdapat sebuah in memoriam pendaki. Menurut kisah pendaki itu tewas karena sesuatu yang aneh di batulingga. Tepatnya, pada tahun1999 dan dari ketiga pendaki, hanya seorang yang selamat. Sedangkan dua lainnya tewas dengan mengeluarkan lendir dari mulutnya. Menurut kepercayaan, blok batu lingga ini di jaga oleh dua makluk halus bernama aki dan nini serentet buntet. Blok sangga buana, yang arti harfiahnya adalah penyangga bumi. Areal ini berfungsi untuk menahan aliran lahar bila gunung ceremai meletus. Maksudnya agar lahar tidak mengarah ke linggarjati, tetapi ketempat lain.Dan akhirnya adalah blok pengsungan atau pengasinan tempatnya amat terbuka. Disini terdapat ladang yang tak pernah layu , edelweiss. Dari tempat ini kita dapat memandang lepas keindahan kota Cirebon serta pemandangan laut Jawa. Bukan hanya itu, disini juga kita bisa puas memandang keindahan matahari terbit . Jarang orang mengetahui jika tempati ini sejajar dengan puncak gunung Slamet yang ada di jawa tengah. Menurut sejarah, pada masa pendudukan Jepang, pengasinan merupakan tempat pembuangan tawanan perang. Mungkin karena itu pada malam malam tertentu, sering terdengar suara jeritan atau derap langkah kaki para serdadu jepang. Sudah barang tentu, suara itu datang dari alam halus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar